Demokrat dan MPR RI Bahas Perbaikan Sistem Pemilu yang Berkualitas
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Pimpinan MPR RI, Bambang Soesatyo saat silaturahmi di kantor DPP Partai Demokrat, pada Selasa (16/7).
Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menyambut kehadiran Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta, pada 16 Juli 2024.
Kehadiran sejumlah Pimpinan MPR ini disambut gembira oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang didampingi oleh Teuku Riefky Harsya, Renville Antonio, Benny K. Harman, Jovan Latuconsina, dan Herman Khaeron.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu kebangsaan, perbaikan sistem pemilu yang berkualitas, dan sejumlah isu politik lainnya.
“Kami membahas isu agar bisa menghadirkan politik, termasuk pemilu yang lebih berkualitas dalam penyelenggaraan maupun output dan outcomenya,” ungkap AHY dalam akun Instagram @agusyudhoyono miliknya.
Baca Juga:
Rekomendasi Pilgub 2024 ke Zul-Uhel, Demokrat NTB Segera Gelar Konsolidasi Besar-besaran
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyadari bahwa pemilu ke depan penting untuk menghadirkan para pemimpin dan wakil rakyat yang memiliki kapasitas dan integritas diri yang baik sehingga bisa benar-benar berkontribusi nyata dan membawa kemajuan untuk masyarakat dan konstituennya.
AHY juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan MPR RI yang sudah berkenan hadir di rumah perjuangan Partai Demokrat.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan MPR RI, Bambang Soesatyo, menjelaskan bahwa perbaikan sistem pemilu diharapkan dapat diselesaikan di awal pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah perbaikan tersebut di antaranya mengenai sistem pemilu, pemilihan legislatif (Pileg), dan pemilihan presiden (Pilpres) yang dinilai lebih baik dilaksanakan secara terpisah.
Baca Juga:
AHY Tekankan Keadilan dan Kesejahteraan dalam Program Sertifikasi Tanah
Bamsoet menggarisbawahi bahwa sistem demokrasi pemilihan langsung berakibat pada maraknya politik uang. Demokrasi yang tengah berjalan harus diukur apakah banyak manfaat atau mudharatnya.
Bamsoet juga mengungkapkan bahwa faktor terpilihnya seorang pemimpin justru lebih banyak ditentukan oleh faktor besarnya modal biaya dibandingkan dengan faktor lainnya.
Dia berharap agar pemimpin di masa depan lahir karena integritas dan kapasitas, bukan karena isi tasnya.